
Harga Bitcoin telah menunjukkan fluktuasi yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, namun beberapa trader profesional masih mempertahankan pandangan optimis tentang prospek pasar Bitcoin. Bahkan, banyak yang tetap melihat kondisi saat ini sebagai bagian dari siklus bullish yang lebih panjang.
Perjalanan Bitcoin: Fluktuasi dan Peluang
Investasi dan trading dalam cryptocurrency, khususnya Bitcoin, memang mengandung risiko yang cukup besar. Namun, banyak trader percaya bahwa fluktuasi harga yang terjadi justru menghadirkan peluang keuntungan. Untuk pemula, penting untuk memahami analisis pasar sebelum melakukan investasi atau trading.
Sebelum terjun dalam trading Bitcoin atau aset kripto lainnya, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih platform trading dengan likuiditas tinggi. Ini akan membantu mengoptimalkan pengalaman trading. Namun, tantangan terbesar dalam trading adalah memprediksi pergerakan harga yang sangat volatil.
Jenis-Jenis Trading Bitcoin: Jangka Pendek vs. Jangka Panjang
Trading Bitcoin terbagi menjadi dua kategori utama: jangka pendek dan jangka panjang.
- Trading Jangka Pendek
Trader jangka pendek cenderung membeli Bitcoin dengan tujuan menjualnya dalam hitungan jam atau hari untuk mengambil keuntungan dari fluktuasi harga yang cepat. Keuntungan utama dalam jenis trading ini adalah potensi untuk memperoleh keuntungan dalam waktu singkat. Namun, ini juga berarti risiko yang lebih tinggi dan membutuhkan pemantauan pasar secara terus-menerus. - Trading Jangka Panjang
Dalam trading jangka panjang, investor membeli Bitcoin dengan rencana untuk menyimpannya selama beberapa bulan atau bahkan tahun. Strategi ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi kenaikan harga Bitcoin seiring berjalannya waktu.Keuntungan utama dari trading jangka panjang termasuk:
- Potensi keuntungan signifikan karena harga Bitcoin cenderung meningkat dalam jangka panjang.
- Mengurangi stres: Tidak perlu terus-menerus memantau pasar karena investasi ini lebih berfokus pada pertumbuhan nilai Bitcoin seiring waktu.
- Biaya transaksi lebih rendah, karena transaksi yang lebih sedikit mengurangi biaya trading.
Penurunan Harga Bitcoin: Peluang atau Ancaman?
Meski harga Bitcoin mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir, banyak analis dan trader profesional tidak melihatnya sebagai sinyal pasar bearish. Sebaliknya, mereka melihat koreksi harga ini sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan, terutama bagi mereka yang percaya pada tren bullish jangka panjang.
Salah satu trader berpengalaman, Sherpa, mengungkapkan pandangannya melalui analisis teknikal pada 30 Mei lalu. Dia menyatakan bahwa meskipun harga Bitcoin mungkin turun lebih jauh hingga mencapai US$103.000, pasar tetap berada dalam tren bullish yang solid. Menurut Sherpa, fase konsolidasi yang terjadi pada level ini akan memberikan dasar yang kuat untuk pergerakan harga yang lebih tinggi.
Sherpa juga mencatat bahwa indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) masih menunjukkan bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk melanjutkan bull run. RSI bulanan Bitcoin saat ini berada di angka 69,76, yang meskipun mendekati level overbought, menunjukkan bahwa pasar belum sepenuhnya memasuki fase jenuh.
Optimisme di Tengah Volatilitas
Menurut berbagai analisis teknikal dan fundamental, meskipun volatilitas mungkin masih terjadi, pasar Bitcoin tetap memiliki fondasi yang kuat untuk melanjutkan tren naik. Banyak trader dan analis yang percaya bahwa koreksi harga saat ini justru bisa menjadi kesempatan strategis untuk memasuki pasar, bukan alasan untuk mundur.
Harga Terkini dan Proyeksi
Dilansir dari Pintu Market, harga Bitcoin hari ini tercatat sekitar Rp 1.726.171.813, dengan volume perdagangan mencapai US$25.748.858.238, mencatatkan peningkatan sebesar 46,90% dibandingkan dengan hari sebelumnya. Bitcoin pernah mencapai harga tertinggi sepanjang masa di US$111.814 dan mencatat harga terendah di US$67,81.
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan sekitar 5,47% lebih rendah dari harga puncaknya, namun 155.780,28% lebih tinggi dibandingkan dengan harga terendah yang pernah tercatat. Dengan kapitalisasi pasar mencapai US$2.1 triliun, Bitcoin tetap menjadi aset kripto yang dominan di pasar.
Meski pasar cryptocurrency dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi, banyak trader profesional yang tetap yakin bahwa Bitcoin akan kembali naik. Dengan dukungan indikator teknikal dan proyeksi bullish jangka panjang, banyak yang melihat penurunan harga sebagai peluang untuk berinvestasi. Bagi para trader dan investor, ini mungkin saat yang tepat untuk memanfaatkan koreksi pasar sebagai momen strategis memasuki pasar Bitcoin.