Prediksi Tren Bullish Pasar Kripto di April 2025

Jakarta – Total kapitalisasi pasar mata uang kripto sempat mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 3,73 triliun pada 14 Desember 2024. Namun, sejak saat itu pasar mengalami penurunan signifikan sebesar 21 persen, turun menjadi US$ 2,91 triliun. Meski demikian, beberapa analis tetap optimis bahwa pasar kripto akan pulih pada kuartal kedua tahun 2025.

Menurut Mark Quant, seorang peneliti pasar kripto, terdapat hubungan erat antara total kapitalisasi pasar kripto dan Indeks Likuiditas Global (GLI). GLI adalah metrik yang digunakan untuk mengukur kondisi keuangan dan likuiditas di pasar global.

“GLI memiliki korelasi kuat sebesar 0,77 persen dengan kapitalisasi pasar kripto, dengan jeda waktu sekitar 74 hari. Artinya, ketika GLI naik, pasar kripto biasanya akan mengikuti tren tersebut beberapa minggu kemudian,” ungkap Quant.

Quant menjelaskan bahwa ketika likuiditas meningkat, aset berisiko seperti kripto cenderung mengalami lonjakan harga. Ia memperkirakan meskipun pasar akan bergerak datar dalam 30 hari ke depan, awal April 2025 dapat menjadi titik awal bagi \ yang baru.

“Setelah likuiditas sepenuhnya dihargai, total kapitalisasi pasar kripto bisa melampaui US$ 4 triliun, sesuai dengan siklus berbasis likuiditas sebelumnya,” tambahnya.

Korelasi Bitcoin dengan Likuiditas Global

Penelitian Quant juga sejalan dengan temuan Lyn Alden dalam laporannya yang berjudul ‘Bitcoin: A Global Liquidity Barometer’, yang dipublikasikan pada September 2024. Alden mencatat bahwa pergerakan harga Bitcoin mengikuti tren likuiditas global sebanyak 83 persen dalam periode 12 bulan. Bitcoin juga memiliki korelasi yang lebih tinggi terhadap likuiditas global dibandingkan dengan aset lain seperti S&P 500 (SPX), emas, dan Vanguard Total World Stock ETF (VT).

Pergerakan Pasar Kripto di 2025

Dalam tiga bulan terakhir, total kapitalisasi pasar kripto turun sekitar 20 persen. Namun, beberapa analis melihat bahwa pasar saat ini sedang menguji level support penting, termasuk level tertinggi dari siklus 2021 dan puncak Maret 2024.

Menurut salah satu analis, Dom, indikator harga rata-rata berbobot volume relatif (rVWAP) berada tepat di bawah kapitalisasi pasar saat ini. Hal ini menurutnya menunjukkan bahwa pasar masih memiliki struktur pendukung yang cukup kuat.

“Jika harga turun lebih jauh dari level ini, maka pasar bullish bisa berakhir,” kata Dom.

Di sisi lain, trader kripto ‘Daan Crypto’ menekankan bahwa penutupan mingguan mendatang akan menjadi momen penting bagi pergerakan pasar. Selama total kapitalisasi pasar kripto berada di bawah level tertinggi tahun 2021, tren bearish kemungkinan masih akan mendominasi grafik jangka panjang.

 

Related Posts

Cel AI Targetkan Dana £7,5 Juta Lewat Penjualan Saham Diskon

LONDON, Perusahaan teknologi Cel AI PLC (LSE: CLAI) resmi mengumumkan rencana untuk menghimpun dana minimal £7,5 juta melalui penerbitan saham baru dengan harga 0,2p per lembar. Harga ini mencerminkan potongan…

Uni Eropa Siapkan Regulasi Baru untuk Stablecoin Meski Ada Kekhawatiran dari ECB

  Komisi Eropa tengah mempersiapkan regulasi baru yang akan mengatur pasar stablecoin, menurut laporan Financial Times pada Rabu (25/6/2025). Regulasi ini bertujuan memberikan kerangka hukum yang lebih jelas terkait penggunaan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Harga Emas Antam Terus Merosot, Kini Dijual Rp1.884.000 per Gram

Harga Emas Antam Terus Merosot, Kini Dijual Rp1.884.000 per Gram

Cel AI Targetkan Dana £7,5 Juta Lewat Penjualan Saham Diskon

Cel AI Targetkan Dana £7,5 Juta Lewat Penjualan Saham Diskon

Uni Eropa Siapkan Regulasi Baru untuk Stablecoin Meski Ada Kekhawatiran dari ECB

Uni Eropa Siapkan Regulasi Baru untuk Stablecoin Meski Ada Kekhawatiran dari ECB

Bank DKI Resmi Berubah Nama Jadi Bank Jakarta, Siap Melangkah ke IPO

Bank DKI Resmi Berubah Nama Jadi Bank Jakarta, Siap Melangkah ke IPO

Harga Emas Antam Mengalami Kenaikan, Sentuh Rp1.942.000 per Gram Setelah Penurunan Beruntun

Harga Emas Antam Mengalami Kenaikan, Sentuh Rp1.942.000 per Gram Setelah Penurunan Beruntun

Bank Sentral China Dorong Blockchain untuk Pembayaran Internasional

Bank Sentral China Dorong Blockchain untuk Pembayaran Internasional