
Harga Bitcoin mencatatkan lonjakan signifikan, menembus angka US$99.000, didorong oleh kombinasi faktor makroekonomi yang positif dan meningkatnya minat institusional terhadap aset kripto ini pada Kamis pagi, 8 Mei 2025.
Kenaikan ini semakin mendekatkan Bitcoin ke level psikologis penting US$100.000, yang oleh para analis disebut sebagai titik penentu tren pasar.
“Ini bukan hanya sekadar tonggak psikologis, melainkan sinyal bahwa keyakinan investor terhadap Bitcoin semakin kuat,” kata Rachael Lucas, Analis Kripto dari BTC Markets, seperti dikutip TheBlock.
Pada pukul 01.40 pagi waktu AS Timur, harga Bitcoin tercatat turun tipis menjadi US$98.938, namun masih mencatatkan kenaikan 2,64% dalam 24 jam terakhir. Sebelumnya, Bitcoin sempat mencapai level tertinggi harian di angka US$99.400.
Sentimen Positif dari Negosiasi Dagang AS-China
Kenaikan harga ini dipicu oleh kabar dimulainya kembali negosiasi dagang antara AS dan China pada Rabu pagi, yang menciptakan sentimen positif di pasar global. Min Jung, analis dari Presto Research, menyatakan bahwa langkah ini memberikan harapan akan penyelesaian ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.
Pertemuan yang dijadwalkan antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer dengan pejabat China He Lifeng di Swiss akhir pekan ini menjadi sorotan utama investor. Selain itu, keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) untuk mempertahankan suku bunga AS dipandang sebagai sinyal positif bagi investor yang cenderung berinvestasi pada aset berisiko tinggi.
Presiden AS Donald Trump juga dijadwalkan memberikan pidato terkait perjanjian dagang besar pada Jumat pagi waktu setempat, serta mengumumkan kesepakatan dagang dengan Inggris pada hari Kamis.
Ketahanan Bitcoin di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Meskipun Bitcoin sempat merosot ke kisaran US$74.700 pada April lalu akibat kebijakan tarif Presiden Trump yang memicu aksi balasan dari negara mitra dagang, mata uang digital ini menunjukkan ketahanan luar biasa di tengah ketidakpastian makroekonomi, memperkuat kepercayaan pasar.
Rachael Lucas menilai, jika Bitcoin mampu menembus dan bertahan di atas US$100.000 dalam beberapa sesi ke depan, ada kemungkinan besar harga akan kembali menguji rekor tertinggi sepanjang masa.
“Kenaikan ini tidak hanya didorong oleh sentimen investor,” ujar Lucas.
“Kita juga melihat dampak dari berkurangnya pasokan pasca-halving, pembangunan infrastruktur institusional yang masif, dan minat makro yang meningkat terhadap aset yang tidak berkorelasi dengan pasar tradisional.”
Lucas juga mencatatkan bahwa arus masuk yang kuat ke dalam dana spot Bitcoin ETF turut memperkuat tren naik ini. Berdasarkan data dari SoSoValue, 12 dana ETF Bitcoin di AS telah mencatatkan arus masuk bersih lebih dari US$5 miliar sejak 25 April lalu.
Tren Jangka Panjang Positif
Meski volatilitas jangka pendek dan aksi ambil untung di sekitar angka bulat seperti US$100.000 diperkirakan akan terjadi, tren jangka panjang tetap dinilai positif dan menjanjikan.