
Minat terhadap Bitcoin semakin menguat di kalangan investor institusional, terlihat dari arus masuk dana yang stabil ke produk Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis Bitcoin di Amerika Serikat.
Mengutip data dari Coinmarketcap pada Senin (19/5/2025), dalam lima minggu berturut-turut hingga 18 Mei 2025, ETF Bitcoin mencatatkan total arus masuk lebih dari USD 600 juta atau sekitar Rp 9,8 triliun (asumsi kurs Rp 16.488 per USD).
Tren ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap masa depan aset kripto, khususnya Bitcoin, meskipun kondisi pasar global masih diliputi ketidakpastian.
BlackRock dan ARK Pimpin Arus Masuk Dana
Dua manajer aset besar, BlackRock dan ARK Invest, menjadi kontributor utama dalam tren positif ini. ETF milik BlackRock bahkan mencatatkan pembelian selama 19 hari berturut-turut, mencerminkan bahwa momentum pasar Bitcoin masih sangat kuat dan dipercaya akan berlanjut dalam waktu dekat.
Antusiasme Jangka Panjang terhadap Aset Kripto
Tingginya arus masuk dana ke ETF menunjukkan antusiasme jangka panjang terhadap kripto sebagai kelas aset alternatif. Hal ini juga didorong oleh meningkatnya kebutuhan diversifikasi portofolio di kalangan investor institusional.
Seiring meningkatnya permintaan, harga Bitcoin pun menunjukkan tren kenaikan signifikan. Lonjakan nilai ini bukan hanya berdampak pada pasar kripto, tetapi juga mulai mempengaruhi strategi investasi di sektor keuangan tradisional dan menggeser selera risiko investor.
Permintaan Tetap Tinggi Meski Pasar Waspada
Tren arus masuk yang terjadi saat ini mengingatkan pada pola serupa di tahun 2024, di mana ETF Bitcoin mengalami fase arus masuk selama 104 hari berturut-turut.
Meski pasar kripto dikenal sangat volatil, permintaan terhadap produk ETF berbasis Bitcoin tetap tinggi. Ini mengindikasikan bahwa Bitcoin kini dianggap sebagai komponen penting dalam strategi investasi jangka panjang oleh banyak investor.
Namun, analis tetap menyarankan pendekatan yang seimbang. Setelah periode pertumbuhan yang agresif, pasar cenderung memasuki fase konsolidasi. Oleh karena itu, strategi yang optimis namun penuh kewaspadaan sangat dianjurkan untuk menghadapi potensi koreksi harga dan dinamika pasar ke depan.