
Jakarta – CEO River, Alexander Leishman, menyoroti tren meningkatnya adopsi Bitcoin (BTC) oleh sejumlah perusahaan sebagai bagian dari strategi manajemen perbendaharaan mereka.
Mengutip News.bitcoin.com, Minggu (18/5/2025), Leishman dalam unggahan di platform media sosial X (sebelumnya Twitter), mengungkapkan bahwa beberapa bisnis telah menggunakan layanan River untuk proses akumulasi Bitcoin mereka.
“Kami tidak akan pernah merilis data klien, tetapi banyak bisnis yang secara terbuka mengumumkannya di Twitter!” tulis Leishman.
Dalam dua hari terakhir, River tercatat telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk toko sepeda, klinik fertilitas, platform konsultasi TI, perusahaan real estat, manufaktur, firma hukum, serta perusahaan makanan dan minuman.
Proyeksi Besar untuk Tahun 2029
Sementara itu, firma riset dan pialang Bernstein memproyeksikan bahwa korporasi global secara kolektif dapat mengalokasikan hingga USD 330 miliar (sekitar Rp 5,4 kuadriliun) ke Bitcoin pada tahun 2029.
Mengutip Cryptonews, Matthew Sigel, Kepala Riset Aset Digital di VanEck, menyatakan bahwa lonjakan ini kemungkinan besar akan dipicu oleh perusahaan publik yang meniru strategi perbendaharaan Bitcoin yang diterapkan oleh MicroStrategy.
Perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi kecil dan tingkat pertumbuhan rendah, yang memiliki kas besar namun minim opsi investasi ulang, dinilai sedang mencari cara alternatif untuk menciptakan nilai bisnis. Dalam konteks ini, Bitcoin dianggap sebagai instrumen lindung nilai dan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Bernstein memperkirakan bahwa perusahaan publik dapat menyuntikkan sekitar USD 205 miliar (Rp 3,3 kuadriliun) dalam bentuk modal potensial ke Bitcoin dalam periode 2025–2029.
Potensi Keuntungan dan Lonjakan Investasi
Dalam skenario optimistis, Bernstein memprediksi arus masuk tambahan sebesar USD 124 miliar dapat berasal dari strategi perusahaan-perusahaan seperti MicroStrategy. Perusahaan tersebut baru-baru ini menggandakan rencana penggalangan modalnya dari USD 42 miliar menjadi USD 84 miliar hingga tahun 2027 — di mana 32% di antaranya telah terealisasi.
Langkah agresif dalam diversifikasi perbendaharaan ini mengindikasikan bahwa banyak perusahaan besar dengan cadangan kas tinggi dan sedikit peluang investasi melihat Bitcoin sebagai alat untuk mempertahankan dan menciptakan nilai.
“Tidak ada jalan yang jelas bagi mereka untuk menciptakan nilai selain lewat strategi seperti ini,” jelas analis Bernstein.
Perkiraan Konservatif: Investasi Tetap Signifikan
Dalam skenario konservatif pun, Bernstein memperkirakan bahwa:
- Perusahaan kecil dengan pertumbuhan tinggi dapat mengalokasikan USD 11 miliar ke Bitcoin pada 2026.
- Sepuluh perusahaan besar lainnya diperkirakan menyuntikkan setidaknya USD 5 miliar pada 2027.
Meski demikian, Bernstein memperingatkan bahwa strategi ala MicroStrategy tidak dapat diterapkan oleh semua perusahaan. Keberhasilannya sangat tergantung pada performa harga Bitcoin dan kemampuan perusahaan untuk menghadapi risiko serta mengakses modal dalam skala besar.