Setiap orang tentu memiliki goals finansial yang berbeda-beda. Namun, tahukah Sobat cara mewujudkannya tetap sama, yakni dengan melakukan investasi. Sebab, jika bergantung kepada tabungan saja, nilainya akan terus tergerus oleh inflasi yang ada setiap tahun. Oleh karena itu, waktu terbaik untuk memulai investasi adalah saat ini.

Percaya bahwa semua orang bisa dan mampu untuk berinvestasi. Lalu, bagaimana cara memulainya? Langkah pertama investasi untuk pemula adalah dengan memahami lebih dalam soal investasi.

8 Tips Sukses Investasi untuk Pemula

Berikut beberapa informasi yang harus dipahami investor pemula ketika ingin mulai berinvestasi agar dapat keuntungan yang maksimal!

1. Pahami Risiko dalam Berinvestasi

Hal pertama yang harus Sobat pahami ketika ingin investasi untuk pemula adalah risiko dalam berinvestasi. Semakin tinggi keuntungan atau imbal hasil yang didapat dari kegiatan investasi, maka semakin tinggi pula risiko yang hadir dari produk investasi tersebut.

Jadi sebelum memulai investasi, pahami dulu setiap instrumen investasi beserta risikonya, ya.

Setelah mengetahui risiko dalam berinvestasi, kamu juga harus mempelajari mengenai profil risiko. Hal ini penting karena menjadi dasar pemilihan instrumen investasi yang cocok untuk kamu. Pada dasarnya, ada tiga profil risiko dalam berinvestasi, yakni konservatif, moderat, serta agresif.

Profil risiko konservatif biasanya cenderung menyukai tipe investasi dengan risiko rendah dan stabil seperti investasi emas, deposito, dan reksa dana pendapatan tetap.

Selanjutnya profil risiko moderat biasanya memiliki pemahaman lebih dalam tentang instrumen investasi dan sudah mulai berani mengambil risiko dalam berinvestasi dengan memilih reksa dana saham dan obligasi.

Profil risiko yang terakhir biasanya siap mengambil risiko besar dengan tujuan mendapatkan keuntungan yang besar pula, contohnya mengambil investasi saham dan forex.

2. Mulai Sedini Mungkin

Sebaik-baiknya investasi adalah yang dilakukan sedini mungkin. Sebab ketika menjadi investor pemula di usia muda, Sobat jadi bisa belajar tentang berbagai instrumen investasi dengan risiko yang berbeda-beda.

Menjadi investor pemula di usia muda juga memiliki risiko yang rendah dibandingkan di usia tua karena belum memiliki tanggungan yang besar.

Tak hanya itu, ketika kamu melakukan investasi di usia muda, ada istilah yang bernama compounding effect atau dikenal dengan bunga bergulung. Yakni semakin lama kamu berinvestasi maka imbal hasil yang didapatkan dari investasi pun akan semakin besar.

Sebagai contoh kamu berinvestasi di instrumen deposito sejumlah Rp10.000.000 setiap tahun dan dilakukan selama 5 tahun dengan suku bunga 2.75%. Keuntungan yang didapat adalah Rp275.000 setiap tahunnya atau sekitar Rp1.375.000 dalam kurun waktu 5 tahun.

Namun, jika saldo awal dan keuntungannya tidak diambil selama lima tahun, kamu bisa mendapatkan imbal hasil sekitar Rp4.279.400.  Itulah mengapa para investor senior selalu memberikan tips agar memulai investasi sedini mungkin untuk bisa menikmati compounding effect atau bunga bergulung dari investasi.

3. Tentukan Tujuan Investasi Kamu

Tujuan investasi setiap orang bisa berbeda-beda, oleh karenanya sebelum memulai investasi untuk pemula, ada baiknya Sobat menentukan goals yang ingin dicapai.

Tujuannya agar kamu mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan dan jenis investasi apa yang cocok untuk dapat mewujudkan tujuan investasi tersebut. Tujuan investasi biasanya dibagi ke dalam dua kelompok, yakni tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

Tujuan investasi jangka pendek biasanya untuk memenuhi tabungan atau membeli produk elektronik dengan nominal tidak terlalu besar dalam jangka 1-2 tahun.

Sedangkan, tujuan investasi jangka panjang biasa dilakukan untuk mencapai target finansial dalam kurun waktu lama dan membutuhkan biaya besar seperti membeli rumah atau tabungan di hari tua.

4. Tentukan Jangka Waktu Dalam Berinvestasi

Setelah mengetahui tujuan investasi yang ingin dicapai, langkah investasi untuk pemula selanjutnya adalah menentukan jangka waktu dalam berinvestasi. Kamu bisa memilih instrumen investasi berdasarkan jangka waktu pendek maupun panjang.

Investasi jangka pendek pada dasarnya adalah kegiatan menyimpan sejumlah dana pada sebuah instrumen investasi tertentu dalam kurun waktu singkat.

Imbal hasil dan modal awal dari investasi tersebut dapat Sobat cairkan dalam waktu relatif singkat yakni mulai dari tiga bulan hingga satu tahun saja. Contoh instrumen investasi jangka pendek adalah deposito, reksa dana, Surat Berharga Negara (SBN), dan P2P Lending.

Sedangkan investasi jangka panjang adalah kegiatan menyimpan sejumlah dana pada instrumen investasi tertentu yang keuntungannya bisa dinikmati setelah beberapa tahun.

Biasanya imbal hasil atau keuntungan investasi jangka panjang bisa diambil setelah 5 tahun. Beberapa contoh instrumen investasi jangka panjang adalah investasi saham, emas, dan properti.

5. Perdalam Informasi Seputar Investasi untuk Pemula

Sebagai seorang investor muda, Sobat perlu memperdalam informasi seputar dasar-dasar investasi agar bisa memilih instrumen investasi yang cocok untuk kamu. Di era teknologi seperti sekarang, kamu bisa menambah wawasan seputar investasi dengan membacanya di media sosial atau menonton webinar seputar keuangan.

Tak hanya itu, kamu juga bisa bergabung ke dalam komunitas-komunitas investasi untuk sekedar tukar pikiran serta informasi sesama investor.

Salah satu platform media sosial seputar keuangan dan investasi yang bisa kamu ikuti adalah instagram Indonesia. Selain memberikan konten keuangan yang menarik, akun Indonesia juga sering mengadakan webinar keuangan serta investasi yang dapat menambah wawasan kamu sebagai seorang investor.

Sobat juga bisa melakukan Konsultasi Keuangan GRATIS selama 30 menit bersama dengan perencana keuangan profesional. Setelah konsultasi, Sobat PINA bisa paham tentang tips investasi bagi pemula.

6. Gunakan Uang Dingin

Sebagian orang mengatakan cara investasi untuk pemula adalah dengan berinvestasi menggunakan uang dingin. Sebenarnya apa sih uang dingin itu?

Buat Sobat yang belum tahu, uang dingin itu adalah uang menganggur yang memang tidak digunakan untuk kebutuhan apapun dalam waktu dekat. Uang ini dapat kamu gunakan tanpa khawatir seandainya ada kebutuhan mendesak yang membutuhkan biaya tambahan karena kamu sudah memiliki dana darurat.

Hindari memulai investasi menggunakan dana darurat apalagi sampai harus menggunakan dana pinjaman.

Sebab, dana pinjaman memiliki bunga yang harus dibayarkan dan investasi juga memiliki risiko tersendiri. Bukannya malah untung, bisa-bisa kamu mendapat kerugian hingga 2 kali lipat karena menggunakan dana investasi dari uang hasil pinjaman.

7. Lakukan Investasi Secara Teratur dan Disiplin

Investasi untuk pemula memang tidak langsung kelihatan hasilnya. Oleh karena itu, sebagai seorang pemula, kamu harus rajin memisahkan uang untuk investasi setiap bulannya secara rutin.

Setelah itu, jangan lupa untuk memantau pergerakan serta perkembangan investasi kamu secara periodik.

Tujuannya agar kamu bisa melakukan evaluasi kinerja instrumen investasi yang sudah kamu jalankan secara berkala dan bisa memilih instrumen mana yang lebih menguntungkan untuk kamu.

Pilihlah Platform Investasi yang Aman dan Terpercaya (No 8)

Saat ini sudah banyak lembaga keuangan dan perusahaan investasi yang menawarkan berbagai platform investasi untuk pemula baik offline maupun online.

Namun, kamu tetap perlu berjaga-jaga dengan memilih perusahaan investasi yang sudah berpengalaman, terdaftar, dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Tujuannya agar uang yang kamu investasikan akan jauh lebih aman dan transparan.