Harga Token Kripto AI Diprediksi Naik, 44% Investor Kripto Optimis

Hampir setengah dari para ahli kripto dalam survei terbaru bersikap optimis terhadap harga token kripto berbasis kecerdasan buatan (AI). Hal ini bisa menjadi pertanda baik bagi sektor pasar kripto yang bernilai USD 23,6 miliar.

Dikutip dari Cointelegraph, Sabtu (22/3/2025), dari 2.632 responden yang disurvei oleh CoinGecko antara Februari dan Maret, 25% menyatakan “sangat optimis” (bullish), sementara 19,3% mengatakan mereka “cukup optimis” terhadap token kripto AI pada tahun 2025.

Survei Kripto AI: Hasil dan Pandangan Pelaku Pasar

Sekitar 29% responden bersikap netral, sedangkan 26,3% lainnya terbagi antara “cukup pesimis” dan “sangat pesimis” (bearish). Hasil survei ini juga mencerminkan pandangan serupa terhadap produk kripto AI secara keseluruhan.

CoinGecko mencatat bahwa “kasus penggunaan yang menggabungkan kripto dan AI semakin berkembang dan mulai diadopsi secara luas,” kata Yuqian Lim, analis riset kripto CoinGecko.

“Ini mungkin menunjukkan bahwa para pelaku pasar kripto tidak membedakan antara potensi investasi dan trading dari kripto AI dengan teknologinya sendiri,” ujar Lim.

Menurut Lim, sentimen pasar seperti ini bisa mencerminkan harapan bahwa sekarang adalah saat yang tepat bagi kripto AI untuk berkembang dari tahap konsep menjadi sektor yang lebih matang.

Kapitalisasi Pasar Kripto AI Mencapai USD 23,6 Miliar

Berdasarkan data dari CoinGecko, kapitalisasi pasar untuk koin berbasis kecerdasan buatan mencapai sekitar USD 23,6 miliar. Beberapa token AI terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar adalah Near Protocol (NEAR) seharga USD 2,75, Internet Computer (ICP) seharga USD 5,73, dan Bittensor (TAO) seharga USD 254,34.

Selain itu, ada kelompok token AI lainnya seperti Artificial Super Intelligence (FET) seharga USD 0,5235, Virtuals Protocol (VIRTUAL), ai16z (AI16z), dan lainnya, yang memiliki total kapitalisasi pasar sebesar USD 4,5 miliar.

Pandangan Para Pengguna Kripto AI

Survei CoinGecko dilakukan pada 2.632 peserta antara 20 Februari hingga 10 Maret. Para peserta dikategorikan berdasarkan apakah mereka merupakan investor kripto jangka panjang atau pedagang jangka pendek. Mereka juga diminta untuk mengidentifikasi diri sebagai pengguna awal (early adopters), pengguna yang terlambat bergabung, atau mereka yang masih ragu-ragu terhadap kripto AI.

Ditemukan bahwa pengguna awal, yang dikenal sebagai “inovator,” justru lebih cenderung pesimis dibandingkan dengan kelompok pengguna yang bergabung belakangan. Sementara itu, kelompok “laggards” atau yang paling terlambat mengadopsi cenderung paling pesimis, sesuai dengan yang diharapkan.

Spencer Farrar: Eksperimen Kripto AI Bisa Melahirkan Inovasi Besar

Spencer Farrar, seorang mitra di perusahaan modal ventura Theory Ventures yang berfokus pada AI dan kripto, mengatakan kepada Cointelegraph bahwa aplikasi AI dalam kripto saat ini masih dalam tahap awal dan agak “berlebihan” (frothy). Namun, ia yakin akan ada lebih banyak manfaat yang bisa dikembangkan di masa depan.

Farrar memperkirakan akan ada lebih banyak eksperimen dengan token kripto AI, karena memungkinkan investor ritel untuk berspekulasi pada proyek dengan kapitalisasi pasar kecil yang sulit diakses di pasar saham tradisional.

“Di dunia open-source, biasanya memang dimulai dengan banyak eksperimen kecil. Kemudian, mungkin akan muncul sesuatu yang benar-benar besar dari sini,” kata Farrar.

Beberapa bidang dalam ekosistem kripto AI yang sedang diamati oleh Theory Ventures termasuk protokol penyedia GPU terdesentralisasi, penyedia data terdesentralisasi, infrastruktur pembayaran untuk agen AI yang memanfaatkan teknologi blockchain, dan bot trading kripto.

“Ada juga peluang bagi kripto untuk digunakan sebagai alat verifikasi video guna memastikan apakah suatu konten dibuat oleh AI atau oleh manusia,” tambah Farrar.

Related Posts

Indonesia Kunci Investasi Hijau di Expo 2025 Jepang, Fokus PLTS dan Teknologi

Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas mengumumkan keberhasilan mengamankan komitmen investasi senilai US$ 22 miliar, atau sekitar Rp 357,74 triliun (kurs Rp 16.261), dari sejumlah mitra internasional. Investasi ini…

Pullback Bitcoin: Strategi Jitu Hadapi Koreksi Menuju $100K

Bitcoin (BTC) sempat mencatat rekor tertinggi baru di sekitar $111.000 minggu lalu. Namun, lonjakan itu segera diikuti koreksi ringan yang membawa harga ke kisaran $109.381 pada 26 Mei. Meskipun harga…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Indonesia Kunci Investasi Hijau di Expo 2025 Jepang, Fokus PLTS dan Teknologi

Indonesia Kunci Investasi Hijau di Expo 2025 Jepang, Fokus PLTS dan Teknologi

Belajar dari Robert Kiyosaki: Kenapa Menabung Bisa Membuat Anda Makin Miskin

Belajar dari Robert Kiyosaki: Kenapa Menabung Bisa Membuat Anda Makin Miskin

Pullback Bitcoin: Strategi Jitu Hadapi Koreksi Menuju $100K

Pullback Bitcoin: Strategi Jitu Hadapi Koreksi Menuju $100K

Pakistan Siapkan Infrastruktur Energi untuk Jadi Pusat Bitcoin dan Teknologi Digital

Pakistan Siapkan Infrastruktur Energi untuk Jadi Pusat Bitcoin dan Teknologi Digital

Bank-Bank Besar AS Bakal Luncurkan Stablecoin, Ini Dampaknya bagi Pasar Kripto

Bank-Bank Besar AS Bakal Luncurkan Stablecoin, Ini Dampaknya bagi Pasar Kripto

Kripto Dianggap Aset Keuangan, Pelaku Industri Dukung Penghapusan PPN

Kripto Dianggap Aset Keuangan, Pelaku Industri Dukung Penghapusan PPN