Daftar Istilah dalam Trading
Meski sama-sama ada di dalam transaksi pasar modal, namun trading dan investasi memiliki metode pendekatan yang berlainan. Bahkan istilah dalam trading juga cukup berbeda dengan istilah dalam berinvestasi. Beberapa istilah dalam trading yang paling umum dikenal pelaku pasar:
-
Analisis Teknikal
Aktivitas trading sangat lekat dengan istilah analisis teknikal. Analisis secara teknikal ini merupakan teknik pengamatan pergerakan harga saham yang sesuai dengan historicalnya. Teknik analisis ini akan berfokus pada pengamatan harga dan juga volume transaksi jual beli saham.
Itu mengapa analisis teknikal menjadi alat yang paling utama bagi seorang ‘tader’. Terutamanya untuk mencari dan mengincar saham-saham, sebelum akhirnya proses masuk atau keluar saham dilakukan.
-
Bandar Saham
Istilah bandar saham merupakan sebutan bagi para trader bermodal besar ketika bertransaksi di pasar saham. Keberadaan transaksi para trader dengan modal besar ini mampu menggerakan harga saham untuk naik. Ketika harga saham sudah melonjak naik, biasanya trader lain akan tergiur untuk segera membeli saham di harga tingginya.
Dan ketika harga saham sudah tinggi, para bandar biasanya akan menjual seluruh saham yang dimiliki secara tiba-tiba. Dengan begitu, bandar akan memperoleh keuntungan yang sangat besar. Berbeda dengan para trader lain yang sudah terlanjur membeli saham di harga tinggi, akan mengalami kerugian.
-
Support and Resistance
Istilah dalam trading yang lainnya, ialah titik support and resistance. Support merupakan harga paling terendah yang pernah terjadi pada suatu saham tertentu, sebelum harga sahamnya kembali naik lagi. Sedangkan untuk resistance, ialah harga paling tertinggi dari suatu saham tertentu, sebelum akhirnya harga saham jatuh.
Baik support maupun resistance, merupakan faktor yang esensial dalam proses analisis tekinikal. Khususnya untuk menentukan kapan sinyal beli dan jual saham. Dengan menggunakan support and resistance, maka trader akan lebih mudah dalam melakukan manajemen risiko dengan menggunakan order stop loss.
-
Stop Loss
Istilah dalam trading lainnya ialah stop loss, yang berfungsi sebagai order dan/atau perintah jual yang dilakukan secara otomatis kepada broker. Stop Loss akan aktif secara langsung, ketika saham yang dimiliki trader jatuh ke titik harga yang telah ditentukan trader sebelumnya. Acuan Stop Loss ini biasanya menggunakan harga yang berada di bawah support. Stop Loss digunakan untuk menekan potensi kerugian lebih besar, atau bahkan untuk menepis psikologi trader yang cenderung berharap harga segera naik.
Stop Loss juga seringkali diaplikasikan bersamaan Take Profit, sebagai kebalikannya. Di mana Stop Loss dipasang untuk dapat menjual saham ketika harganya sedang naik, dengan tujuan untuk menghindari turunnya harga saham secara tiba-tiba. Dalam hal ini, harga saham yang mendekati Resistance lah yang biasanya seringkali dijadikan acuan Take Profit.
-
Moving Average
Istilah lain yang akan seringkali dijumpai trader ialah Moving Average (MA), sebagai salah satu indikator dari analisis teknikal. Moving Average ini seringkali disebut dengan singkatan MA, yang merupakan rata-rata harga saham yang terjadi dalam rentang waktu tertentu.
Dalam penggunaannya MA memiliki ciri yang sederhana, namun punya beragam modifikasi. Karakteristik tersebutlah yang menjadi acuan dasar para trader, untuk menemukan saham yang berpotensi bagus, atau sebaliknya buruk. Oleh karena itu, MA dapat dijadikan sebagai indikator yang memberi informasi kepada trader, bahwa saham yang diincar sedang dalam tren naik atau tren turun.
Dalam rentang waktu yang pendek, MA menunjukkan pergerakan harga lebih detail, dibandingkan dalam waktu yang panjang. Penggunaan rentang waktu dalam MA ini, biasanya akan menyesuaikan keputusan tader.
Misalnya, jika scalper menggunakan MA dengan chart 5 menit, maka trader bisa menggunakan MA dengan chart 5 menit – 15 menit. Sedangkan untuk swing trader, dengan MA 4 hari – 18 hari penentuan waktunya akan tergantung pada lamanya trading.
-
Auto Reject Atas/ARA – Auto Reject Bawah/ARB
ARA dan ARB adalah sistem penolakan otomatis, ketika harga saham mencapai batasnya, hingga tidak bisa menembus batas tersebut. Kebijakan ARA dan ARB ini, dikeluarkan oleh Jakarta Automed Trading System atau JATS NEXT-G. Dengan tujuan untuk menciptakan perlindungan terhadap kelancaran transaksi saham di bursa, dalam satu hari perdagangan.
Mengacu pada pengertiannya, ARA merupakan persentase batasan maksimal dari kenaikan harga sebuah saham (atau order beli) dalam satu hari perdagangan. Sedangkan, ARB merupakan persentase batasan maksimal dari penurunan harga sebuah saham (atau order jual) dalam satu hari perdagangan.
-
Pompom
Pernah dengar Pompom? Ya, Pompom ini termasuk ke dalam daftar istilah dalam trading saham. Sayangnya, istilah ini dikenal karena konotasi negatifnya. Lantaran istilah Pompom ini merujuk pada kegiatan rekomendasi saham, guna memompa harganya bergerak naik (pump).
Pelaku Pompom sendiri biasanya berasal dari bandar saham atau bisa juga para influencer, sampai ke lingkup terkecil misalnya grup di media sosial. Meski saham-saham tertentu direkomendasikan oleh banda saham maupun influencer tadi. Namun sebenarnya saham-saham tersebut tidak serta merta dapat dijadikan sebagai portfolio investasi. Mempertimbangkan keputusan membeli saham hasil rekomendasi itu, bukan karena berdasarkan oleh hasil analisa maupun pengamatan sendiri. Bahkan sekalipun saham yang direkomendasikan sudah berdasarkan pada analisis, sebaiknya sebagai investor yang bijak jangan terlalu banyak berharap akan memetik hasil positif.
Di lain sisi, kita juga harus berhati-hati dalam menggunakan istilah Pompom, salah-salah tindakan bisa berakhir sebagai tindak pidana. Terlebih lagi, kalau kita bertujuan untuk menjual (dump) langsung saham yang dipromosikan, semata-mata agar harga sahamnya terdorong tinggi.
-
Position Trading
Istilah Position Trading merujuk pada kegiatan yang dilakukan trader untuk menahan posisi dalam jangka waktu yang lebih lama. Untuk rentang waktunya bisa lebih dari sehari, bisa mingguan, bulanan atau tahunan. Alasan dibalik position trading tersebut sudah tentu karena potensi imbal hasil yang lebih besar.
-
Breakout
Istilah Breakout merujuk pada pergerakan harga yang sudah melewati batas support atau resistance tertentu. Breakout biasanya terjadi diikuti dengan adanya kenaikan volatilitas dengan volume yang cukup besar. Contohnya, adanya penembusan tren ke arah atas, yang menunjukkan grafik bergerak lebih tinggi. Begitu juga sebaliknya, ketika ada penembusan tren ke arah bawah, maka akan terjadi grafik yang bergerak lebih rendah.
Itulah tadi beberapa daftar isitlah dalam trading yang akan seringkali didengar oleh para trader pemula. Namun juga tidak menampik, ada para trader yang juga melakukan investasi dengan timeframe yang lebih panjang. So, apapun keputusan mu baik untuk menjadi trader maupun investor. Pastikan bahwa kalian sudah memiliki pengetahuan dan ilmu yang mumpuni, sehingga mendukung langkah kalian dengan lebih pasti. Nah kira-kira istilah dalam trading apa lagi yang masih kurang di atas?***