
Jakarta, 13 Juni 2025 — Harga Bitcoin dan aset kripto lainnya terjun bebas hari ini seiring memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah. Serangan udara masif yang dilancarkan Israel terhadap Iran mendorong investor global untuk menghindari aset berisiko, termasuk mata uang digital.
Pada pukul 13.14 WIB, harga Bitcoin tercatat turun 3,6% ke level $104.070, mencerminkan sentimen pasar yang beralih ke posisi “risk-off” di tengah ketidakpastian global.
Ketegangan Israel-Iran: Pemicu Ketakutan Investor
Ketegangan meningkat tajam setelah Israel meluncurkan operasi militer besar-besaran bertajuk “Operation Rising Lion”, yang menyasar berbagai fasilitas strategis milik Iran, termasuk pabrik rudal dan situs pengayaan uranium di Natanz. Ledakan terdengar di berbagai titik di Teheran, memicu status siaga nasional dan memaksa sistem pertahanan udara Iran aktif penuh.
Iran bersumpah akan membalas serangan tersebut, meningkatkan kekhawatiran akan potensi konflik regional yang lebih luas. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa operasi militer ini akan berlanjut hingga “ancaman benar-benar dieliminasi.”
Aset Aman Menguat, Kripto Terpukul
Lonjakan ketegangan ini memicu aksi jual besar-besaran pada aset berisiko. Aset tradisional yang dianggap “safe haven” seperti emas, dolar AS, yen Jepang, dan obligasi pemerintah justru mengalami lonjakan permintaan.
Sementara itu, pasar kripto mengalami tekanan berat karena dinilai sangat sensitif terhadap risiko global. Altcoin juga tak luput dari dampaknya:
- Ethereum (ETH) turun 9,8% ke $2.497,82
- XRP melemah 8% ke $2,0988
- Solana (SOL) dan Cardano (ADA) masing-masing anjlok hampir 10%
- Polygon (MATIC) kehilangan 10,4% nilainya
- Token meme seperti Dogecoin juga jatuh 10%, sedangkan token bertema politik $TRUMP turun sekitar 6,5%
Ketidakpastian Berlanjut: The Fed & Risiko Hormuz
Sentimen pasar yang negatif turut diperkuat oleh ketidakpastian seputar kebijakan suku bunga Federal Reserve yang akan diumumkan pekan depan. Meski mayoritas analis memperkirakan suku bunga tetap, ada ekspektasi penurunan pada akhir tahun ini jika tekanan ekonomi memburuk.
Investor juga mewaspadai potensi gangguan di Selat Hormuz, jalur perdagangan minyak vital yang berada di jantung ketegangan regional. Hingga kepastian geopolitik muncul, pasar kripto kemungkinan besar akan terus bergerak mengikuti arah risiko global.
Krisis Timur Tengah saat ini mengingatkan pasar bahwa kripto, meski tumbuh pesat, tetap rentan terhadap gejolak eksternal. Sementara aset digital terus menarik minat jangka panjang, volatilitas tinggi akibat faktor global tetap menjadi tantangan bagi investor.